Oret

Aku terdiam memandang mesin cetaku dengan isikan kertas putih. Aku tatap nan terus ku tatap kertas itu. Ku putar nan terus ku gulung hingga terbentuk tabung. Namun aku bingung sungguh bingung. kertas itu tetap tak memberikan arti. Hingga ku teringat akan tinta hitam yang mengendap pada pena yang tersimpan pada gelas putih. sungguh memberi warna akan infirasi untuk mencoba mengoretkan tinta itu pada kertas putih.Hingga tercipta kata demi kata, kalimat demi kalimat dan paragraf demi paragraf . Yang tersusun rapi membentuk cerita. Dengan harapan memberi inspirasi bagi pembaca setia untuk tetap membaca dan berkarya. Semoga harapan ini Allah swt meridoinya,amin

DONGENG

                     Kancil dan Raja Hutan

Pada suatu hari lahirlah seekor kancil yang mungil dan lucu. Ia bernama Koko, nama itu diberikan oleh Raja Hutan Jawa, yang bernama Jayasingawarman dari Kerajaan Tarumanegara. Raja yang sangat gagah dan pemberani. Selalu memikirkan kesejahteraan rakyat dan para pengikut setianya. Begitu juga dengan keluarga Kancil Ogo yang merupakan ayah dari Si Kancil Koko dan ibunya bernama Miami.
Memang nama itu sangat asing di dengarnya. Namun begitu lucu dan menggelikan  nama mereka. Dan  nama itu berasal dari pemberian Raja Jayasingawarman yang merupakan hadiah dari kesetiannya selama mengabdi kepada Raja.
Kenapa nama mereka aneh dan tidak sesuai dengan nama kerajaan pada umumnya? Dengarkan kisahnya!
Pada saat peperangan terjadi pada tahun 358 – 382 Masehi, antara Raja Jayasingawarman dengan Maharaja Samudragupta dari Kerajaan Magada,”Seraaaaaaang!” Raja Jayasingawarman mengerahkan seluruh pasukanya untuk bertempur dengan pasukan Maharaja Samudragupta. Mereka bertempur habis-habisan hingga darah tercecer di mana-mana. Tombak dan panah berhamburan menusuk setiap tubuh lawan. Merekapun berteriak dan meronta-ronta,”Aaaaaaaa” Hiiiiiiiiaaaat.” Kemudian tatapan Maharaja Samudragupta menerawang tajam pada Raja Jayasingawarman yang sedang beradu pedang,”trang-trang,” dengan percikan api dan suara tajam dari pedang yang mereka adukan.
Namun tiba-tiba pedang menghunus Raja Jayasingawarman,”aaahhhh”. Raja-pun tidak bisa mengelak dan terluka pada bagian perutnya hingga ia mulai tidak berdanya. Melihat para pasukanya terluka dan diserang habis-habisan, maka ia menyuruh semuanya untuk mundur dari peperangan itu. Karena ia bukan berantusias untuk berperang dan menguasai dengan serakah. Namun ia hanya ingin membela kerajaannya dari serangan Maharaja Magada yang serakah dan ingin mengusai SALANGKAYANA di India.
Akhirnya Raja Jayasingawarman sebagai seorang Maharesi itu mengungsi ke Nusantara karena diserang dan ditaklukan Maharaja Samudragupta. Kemudian ia mendirika Kerajaan Tarumanegara dan pusat pemerintahan beralih dari Rajatapura ke Tarumangara. Salakanagara kemudian berubah menjadi Kerajaan Daerah. Jayasingawarman dipusarakan di tepi kali Gomati (Bekasi).
Dalam pengungsian itu Ogo menangis melihat penderitaan Raja Jayasingawarman. Karena terus-terusan mengangis akhirnya diberinama Ogo yang artinya cengeng. Dan kemudian Ogo menikah dengan Miami sebagai seorang koki raja yang mahir yang sering membuat mie untuk makanan siang Raja. Mie yang enak dan aroma membuat Raja terinfirasi untuk memberikan nama Miami pada istri Ogo tersebut. Tanpa disangka perjalanan jauh pengembaraan India ke Nusantara melahirkan bayi mungil dan lucu yang diberi nama Koko, “ko hitam tapi ko lucu ya” Raja berkata ketika melihat senyum seorang bayi saat menimbang dan memberikan nama Koko pada bayi kelurga Ogo tersebut.
Walau keluarga Ogo sedih ditinggal oleh Raja Jayasingawarman. Namun ia selalu mengenang dan menceritakan pada anak keturunannya mengenai raja yang bijaksana dan mementingkan kesejahteraan rakyatnya serta selalu menghargai jasa para pasukanya hingga akhir hayatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar